fbpx

Studi Kasus #1 : Menghasilkan Rp 50 Juta Dengan Mengubah Rekaman Kelas Online Jadi Produk Digital

Mendapatkan uang puluhan juta dengan jualan rekaman kelas online bukanlah hal yang mustahil. 

Aji Darmawan, salah satu pengguna UTAS sudah membuktikannya. Untuk profil Utasnya bisa dicek di https://utas.me/ajipedia.

Dengan bermodalkan UTAS, beliau berhasil menghasilkan lebih dari Rp50 juta kurang dari 3 bulan

Yang beliau lakukan adalah dengan menjual rekaman kelas online dan ebook dengan harga yang relatif terjangkau. Hanya Rp100 ribuan saja harganya. 

Uniknya lagi, beliau melakukan itu semua tanpa iklan. 

Menarik bukan? 

Kita mungkin bertanya-tanya apa rahasianya sehingga Coach Aji bisa menghasilkan uang sebanyak itu dalam waktu yang relatif singkat. 

Kabar baiknya, Coach Aji berkenan membagikan apa yang beliau lakukan. Di studi kasus kali ini Kita akan membahas hal tersebut. 

Sehingga nantinya jika Anda juga ingin berjualan kelas online atau mungkin produk digital dan ingin menghasilkan puluhan juta seperti Coach Aji, studi kasus ini bisa menjadi sumber inspirasi bagi Anda. 

Siapa Aji Darmawan? 

Darmawan Aji adalah seorang Productivity Coach yang mengantongi sertifikasi internasional di bidang Neuro-Linguistic Programming, Transformational Coaching, dan Objective-Key Results. Ia juga merupakan Member of Advisory Board dari Indonesia NLP Society – komunitas praktisi dan pembelajar NLP terbesar di Indonesia

Bagaimana Pengalaman Coach Aji Menggunakan Utas? 

Menurut Coach Aji, dari semua platform yang sudah pernah digunakan, Utas merupakan platform yang paling mudah digunakan untuk bertransaksi. 

Calon pembelinya tidak perlu mengisi form yang ribet berbelit-belit. 

Bahkan semenjak menggunakan Utas, orang yang mau membeli kelas online, ebook maupun layanan konsultasi tidak pernah ada keluhan dalam proses transaksinya. 

Proses dari memilih produk, menambahkan ke keranjang, mengisi form hingga memilih metode pembayaran sangat mudah dilakukan di Utas. 

Dari sisi penggunaan, Utas itu simple. Tidak banyak fitur yang tidak diperlukan dalam menjual kelas online. 

Beda dengan LMS yang perlu mendetil dalam pengaturannya. Dengan UTAS, pengaturannya jauh lebih sedikit tetapi bisa menghasilkan produk yang hampir setara dengan LMS.

Bagaimana Coach Aji Menjual Produk Kelas Online? 

Dalam menjual produk, apapun produknya, Coach Aji berprinsip tidak menjual produk yang mungkin tidak terjual

Jadi sebelum merilis suatu produk, Coach Aji melakukan tes pasar terlebih dahulu untuk mengetahui bagaimana animo dari target marketnya terhadap suatu topik. 

Contohnya, produk terakhir yang beliau jual adalah Content Writing Hack : Optimasi Chat GPT untuk Membuat Konten yang Lebih Mudah & Cepat. 

Sebelum merilis produk tersebut, Coach Aji membuat postingan di media sosialnya tentang bagaimana membuat konten. Dari situ bisa dilihat bagaimana minat audiencenya terhadap topik yang sedang dibahas. 

Berhubung respon audiencenya bagus maka kemudian Coach Aji membuat materi dan merilis kelas online terbarunya tersebut.

Namun seandainya responnya kurang bagus, maka beliau tidak akan merilis kelas onlinenya. 

Sambil membuat materi untuk kelas online, beliau melakukan promosi. Promosi yang beliau lakukan antara lain : 

  • membuat konten di story Facebook dan Instagram yang tujuannya untuk awareness.
  • membuat artikel yang agak panjang untuk edukasi.
  • membuat postingan di feed Instagram berupa carousel dan diselipkan di slide terakhir. 
  • berpromosi di grup WhatsApp.
  • menggunakan fitur di Utas berupa URL Shortener. Fungsinya untuk mengukur konversi dan traffic dari setiap channel promosi. 
  • dan terakhir menggunakan email blast jika respon di semua channel di atas bagus. email blast digunakan untuk booster. 

Apa saran Coach Aji untuk orang-orang yang ingin menjual knowledge dalam bentuk kelas online? 

Di luar sana banyak sekali orang yang punya pengalaman dan pengetahuan terhadap sesuatu. 

Di sini lain, pengalaman dan pengetahuan itu juga dibutuhkan sebagai solusi oleh banyak orang yang punya masalah yang sama. 

Namun mereka masih ragu-ragu dan tidak percaya diri untuk menjual pengetahuannya melalui kelas online. 

Barangkali Anda juga merasakan hal seperti itu? Tenang, Coach Aji punya nasihatnya. 

Banyak orang yang menjual sesuatu, termasuk kelas online itu terlalu perfeksionis. Maunya segala sesuatu harus sempurna. Sempurna dari sisi produk, dari sisi copywriting hingga alur jualannya juga harus sempurna. 

Menurut Coach Aji, jika mindsetnya seperti itu maka kelas online nya tidak akan jadi. Bahkan beliau punya prediksi produk kelas online nya tidak akan pernah rilis. 

Beliau punya pandangan, dalam membuat sesuatu itu tidak perlu sempurna di segala sisi. Kesempurnaan itu akan datang dengan sendirinya jika sudah melakukan dan memperbaiki sesuatu berulang kali.

Dalam konteks product creation, terutama untuk pemula prinsipnya adalah quantity of quality. Jadi buat produk atau kelas online sebanyak-banyak. Dari sekian banyak itu pasti akan ada satu atau dua yang akan menjadi sebuah masterpiece. 

Tapi kalau produk pertama sudah diniatkan untuk jadi masterpiece kemungkinan besar tidak akan pernah jadi. 

Anggap saja membuat produk yang banyak ini sebagai sebuah eksperimen dan sarana belajar untuk membuat value di level yang berbeda. Karena ini adalah sebuah eksperimen ya ada salah-salah sedikit tidak masalah. Toh pada akhirnya Kita tetap bisa memperbaiki dan mengupdate produk atau kelas online yang Kita buta. 

Skill apa yang dibutuhkan untuk membuat kelas online? 

Menurut Coach aji ada beberapa skill yang dibutuhkan untuk membuat kelas online bisa berjalan dengan baik, diantaranya : 

  1. Paham learning journey. Ini adalah skill mengetahui dan paham bagaimana kondisi seseorang sebelum belajar dan setelah belajar. Hal ini diperlukan supaya ketika memberikan panduan bisa jelas dari kondisi sekarang menuju kondisi yang diinginkan. 
  2.  Editing. Ini berkaitan dengan editing image ataupun video. Untuk skillnya tidak perlu jago dan level tinggi, Cukup bisa cut atau potong video dan sedikit efek saja sudah cukup. 
  3. Jualan. Ini penting untuk mempromosikan kelas online. Intinya bisa memicu rasa penasaran seseorang kemudian berinteraksi dan ujungan bertransaksi. 

Bagaimana masa depan kelas online? 

Jika melihat ke belakang di masa pandemi, saat ini orang lebih familiar dengan kelas online sehingga lebih siap membeli kelas online maupun produk digital yang lainnya. 

Namun untuk kedepan kelas online akan menjadi salah satu alternatif untuk belajar. Selama topiknya bisa membantu orang lain dalam menghadapi dan mencari solusi dari masalahnya, orang tetap akan mau beli tanpa melihat apakah ini kelas online atau offline. 

Selain itu kelas online bisa juga digunakan sebagai produk icip-icip sebelum kelas offline yang harganya lebih advance dan lebih mahal. 

Kesimpulan

Dari studi kasus di atas, inilah beberapa hal yang bisa kita ambil kesimpulan sebagai pelajaran : 

  • Utas itu sederhana. Mulai dari proses pembuatan produk digital, metode pembayaran hingga delivery produknya.
  • Jual produk yang berpotensi terjual. Jangan jual produk yang tidak akan laku terjual. Cara mengetahuinya dengan melakukan validasi untuk mengetahui animo audience terlebih dahulu. 
  • Sambil membuat produk digital, lakukan promosi sedini mungkin. Begitu produk selesai, bisa jadi sudah ada pembeli yang mengantri. 
  • Jangan menunggu sempurna. Buat produk yang banyak, rilis secepatnya. Anggap saja membuat produk yang banyak ini sebagai sebuah eksperimen dan sarana belajar untuk membuat value di level yang berbeda. 
  • Tidak butuh skill level tinggi untuk membuat sebuah produk digital. Pahami learning journey, kuasai editing gambar atau video dan mulai jualan. Itu saja sudah cukup. 
  • Selama topiknya bisa membantu orang lain dalam menghadapi dan mencari solusi dari masalahnya, orang tetap akan mau beli tanpa melihat apakah ini kelas online atau offline. 

Itulah studi kasus yang Kami lakukan untuk mendokumentasikan apa rahasia Coach Aji dalam menghasilkan lebih dari Rp50 juta dari mengubah rekaman kelas online menjadi produk digital dengan menggunakan Utas. 

Jika Anda ingin segera merilis kelas online Anda, silakan gunakan UTAS. Klik di sini untuk mendaftar. 

Terima kasih sudah menyimak dan sampai bertemu di studi kasus berikutnya. 

3 thoughts on “Studi Kasus #1 : Menghasilkan Rp 50 Juta Dengan Mengubah Rekaman Kelas Online Jadi Produk Digital”

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *