fbpx
Studi Kasus _ Membuat Content Agregator Sendiri Dengan UTAS

Studi Kasus : Membuat Content Agregator dengan utas

Jika Anda pernah mengetahui atau minimal mendengar tentang Google News, Line Today, UC News, Babe, Baca hingga Kurio, itu adalah beberapa contoh platform Content Agregator.

Sederhananya Content Agregator adalah sebuah situs atau aplikasi yang mengumpulkan konten dari berbagai sumber dalam satu tempat. Tujuannya adalah agar pengguna dapat dengan mudah mengakses konten-konten yang beragam dan mengurangi waktu dalam mengaksesnya.

Berdasarkan jenisnya content agregator ini terbagi menjadi 2, itu blog agregator dan news agregator.

Blog aggregator akan mengumpulkan konten dari berbagai blog yang berbeda seperti WordPress dan lain sebagainya.

Sedangkan, news aggregator  hanya berfokus mengumpulkan konten yang berasal dari berbagai sumber portal berita.

Dan ada satu lagi berupa multimedia agregator yang berfokus pada konten yang berupa video maupun audio.

Membuat Content Agregator dengan Utas

Untuk membuat content agregator dibutuhkan teknologi yang cukup rumit dan umumnya hanya programmer yang bisa membuatnya. Platform content agregator seperti Flipboard, UC News dan yang lainnya, sudah pasti ada developer dibelakangnya.

Namun itu tidak berlaku jika menggunakan Utas. Kita tetap bisa membuat content agregator tanpa perlu menghire programmer. Lalu bagaimanakah membuatnya? Itu akan kita bahas di artikel ini.

Hal-hal yang dibutuhkan

untuk membuat platform content agregator sendiri ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, diantaranya :

  1. Profile Utas. Ini digunakan sebagai mesin yang akan memproses konten dari sumber yang ditentukan.
  2. RSS Feed. Ini merupakan sumber konten yang dikemas dalam bentuk link.
  3. Domain. Supaya lebih terkesan profesional Kita butuh domain yang aktif.

Profile Utas

Hal pertama yang perlu dipersiapkan adalah Profile Utas. Ini digunakan sebagai mesin yang akan memproses konten dari sumber yang ditentukan.

Selain Utas, ada beberapa platform yang bisa digunakan, salah satunya adalah WordPress plugin. Hanya saja untuk harganya $59 per situs per tahun. Itu belum termasuk biaya lainnya seperti domain dan server, pengadaan template yang kompatibel biaya setup hingga biaya maintenance.

Sedangkan jika menggunakan Utas, Kita hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp149.000 per bulan. Tidak perlu berlangganan server, mengeluarkan biaya setup dan maintenance.

Selain itu dengan menggunakan Utas sebagai content agregator, Kita bisa melakukan monetisasi dengan cara membuka layanan konsultasi, menjual produk digital dan juga produk fisik. Tidak hanya itu, di Utas juga bisa memasang slot iklan (coming soon) yang akan menambah sumber pemasukan bagi content agregator yang kita buat.

Di Utas Anda bisa mengimport konten berupa text, video maupun audio dalam jumlah yang tak terbatas.

RSS Feed

Ini merupakan sumber konten yang dikemas dalam bentuk link. Biasanya situs blog sudah secara otomatis menyediakan rss feed untuk diambil. Sedangkan untuk situs yang tidak menyediakan rss feed, kita bisa membuatnya sendiri dengan menggunakan platform rss.app.

Domain

Supaya lebih terkesan profesional Kita butuh domain yang aktif. Sebenarnya tanpa domain sendiri pun content agregator tetap bisa diakses dengan menggunakan url bawaan dari Utas.

Langkah-langkah pembuatannya

Untuk membuat content agregator dengan Utas ini sangatlah mudah. Silakan ikuti langkah-langkah berikut ini :

  1. Siapkan rss feed dari sumber konten yang dikendaki. Ini bisa bersumber dari blog, audio di anchor, soundcloud maupun penyedia podcast lainnya, video di Youtube dan lain sebagainya.
  2. Jika sumber konten yang dipilih tidak mempunyai RSS Feed, maka kita bisa menyediakannya sendiri dengan menggunakan aplikasi RSS.app.
  3. Setelah itu aktifkan dulu custom domain yang ada di Utas. Untuk caranya bisa dipelajari di sini.



  4. Lanjutkan dengan mengimpor konten dengan fitur autopost yang ada di Utas. Untuk caranya bisa dipelajari di sini.



  5. Selanjutnya tinggal tunggu proses importnya dan begitu selesai, post nya bisa langsung Anda share di media sosial. Jika tidak sempat maka ada opsi untuk auto share (coming soon).
  6. Selesai.

Untuk hasil akhirnya bisa Anda lihat di https://flash.kirinews.com/ .

Itulah studi kasus kali ini. Jika ada pertanyaan silakan tulis di kotak komentar.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *