fbpx
HIRARKI CLOSING -UTAS

Hirarki Closing : 5 Posisi Anda Saat Jualan

Jangan tanya Saya kenapa banyak perusahaan besar menggunakan “Brand Ambassador” untuk mempromosikan produknya, karena sebenarnya Anda akan tahu alasannya setelah baca artikel ini 😊 hehe.

Jangan heran jika seorang Selebriti / Artis bisa menjadi daya tarik sebuah produk, karena memang dia memiliki hirarki tertinggi dalam hirarki closing.

Suatu ketika, Saya pernah diundang oleh salah seorang Artis di Indonesia untuk launching bisnis terbarunya. Kerennya, produknya langsung laris dan bisnisnya dikenal dimana2. Kenapa?

Saya pribadi tidak heran, karena memang begitulah kenyataannya, kalau seorang Artis Idola udah buka bisnis. Langsung diserbu sama Fans!

Baca juga : Ah, Personal Branding Gak Penting!

Inillah yang dimaksud dengan: HIRARKI CLOSING.

Coba Anda perhatikan urutannya:

  • Selebriti / Artis
  • Ahli / Mastah
  • Customer / Buyer
  • Teman / Sahabat
  • Nggak Kenal / Bukan Siapa-Siapa

Sekarang, Anda tahu alasan kenapa perusahaan besar menggunakan Brand Ambassador.
Anda pun akan tahu kenapa banyak UKM minta endorse ke artis2. dan seterusnya

Di bawah artis, ada seorang pakar, ahli, atau mastah.

Bayangkan Anda datang ke rumah sakit… Anda minta resep obat sakit perut. Tiba2 tukang parkir ngasih tahu, “kalau sakit perut, minum X aja mas…”.

Pas Anda masuk ke apotek, apoteker bilang, “kalau sakit perut, minum Y aja…”. Mana yang Anda percaya?

Tentu orang yang waras akan jawab: Apoteker. Kenapa? Karena dia yang paling ngerti soal obat.

Jangan heran, banyak orang meminta rekomendasi dari seorang ahli.

Kalau produk digital, istilahnya, ngasih FR (free review) ke Mastah, untuk dikomentari. Tujuannya? Supaya konversinya naik.

Di bawah ahli, ada customer atau buyer. Silakan manfaatkan sebaik mungkin komentar dan testimoni dari mereka. Market Anda akan lebih percaya pada mereka daripada omongan Anda sendiri.

Di bawah mereka, ada teman/sahabat dari si prospek. Inilah yang disebut Rekomendasi. Bisa jadi dia gak beli produknya, tapi kalau dia ngomong, prospek lebih percaya ke dia dibandingkan ke Anda.

Terakhir, nggak kenal / bukan siapa-siapa. Maksudnya, Anda sebagai penjual bukan siapa2nya prospek. Prospek nggak kenal Anda. Nggak ada PDKT, ya nggak ada Trust.

Kalau nggak ada trust, nggak akan terjadi penjualan. Paham, kan?

Sekarang, Anda tahu apa yang harus Anda lakukan.

Share jika bermanfaat 😊

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *