fbpx

Eps. 31 – Bagaimana Kolaborasi dengan Kang Dewa?

Ingin Dengerin Podcast Ini Langsung Dari Smartphone Anda?
Daftarkan email Anda disini. Kami akan memberikan instruksi lengkapnya.

Di podcast episode kali ini, ada pertanyaan dari mas Fadhil. Sepertinya mas Fadhil adalah alumni workshop saya Extreme Funneling. Beliau bertanya, bagaimana cara kolaborasi? atau setidaknya webinar bareng kang Dewa.

Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Ketika Ingin Kolaborasi Dengan Pihak Lain

Oke jadi topik yang akan Saya bahas adalah apa saya yang harus diperhatikan ketika ingin kolaborasi dengan pihak lain. Jadi kalau Anda ingin kolaborasi dengan influencer, atau partner bisnis anda mungkin. Ada banyak hal yang perlu diperhatikan, diantaranya :

Harus saling kenal

Nomor satu, ketika Anda ingin kolaborasi dengan pihak lain, pastikan Anda dengan partner Anda bener-bener saling kenal. Di kasus ini kalau anda ingin berkolaborasi dengan saya, maka anda harus kenal dengan saya. Dan saya pun harus kenal dengan anda.

Harus saling membutuhkan

Kedua, perlu saling butuh-membutuhkan. Atau saling memberikan value.

Misal, Anda ngajak kolaborasi saya. Anda harus tahu apa yang saya butuhkan. Begitu juga saya harus tahu apa yang Anda butuhkan.

Ketika kita diskusi katakanlah, oh ternyata mas Fadhil ini jago di internet marketing, punya produk yang bagus. Kalau begitu bagus. Itu yang saya butuhkan. Karena yang saya butuhkan adalah product creator. Kenapa? karena tugas saya adalah melaunching produknya dan menjualnya sampai laris manis.

Jadi saya butuh orang produksi, Anda butuh orang jualan, ketemu titik sinergi.

Sama ketika saya saat menggarap hijab, saat garap kosmetik, garap produk minuman kesehatan yufid, dll.

Pada akhirnya titik sinergi dan kolaborasi selalu ada saat kita benar-benar membutuhkan. Mereka tidak punya orang jualan, mereka juga tidak punya orang yang mampu membina team agar jago jualan. Saya ada kemampuan disana, tapi saya ga punya produk, saya ga punya sistem untuk operasional dan segala macemnya. Yowes kita bekerjasama.

Harus saling percaya

Ketiga, harus saling percaya. Karena kalau ga saling percaya, ujung-ujungnya akan curiga.

Disini goalnya adalah membangun chemistrynya. Saya bisa percaya sama Anda, Anda bisa percaya saya. Itu sama seperti anda partner sama orang lain.

Ga mungkin tiba-tiba anda mau sama orang lain, kalau Anda saja tidak percaya sama mereka. Dan ini titik kritis ya, kadang sinergi itu tidak terjadi bukan karena tidak kenal ataupun tidak butuh. Cuma kayaknya kog kurang klik aja. Nah ada di faktor kepercayaan.

Jadi pastikan anda bangun chemistrynya dahulu, mungkin dengan ngobrol bareng, nongkrong bareng, atau yang sejenisnya. Sampai pada akhirnya kita tahu gaya dia berbisnis, gaya dia ngomong, sehingga kita memaklumi kebiasaannya dia tanpa mengurangi kepercayaan.

Harus saling profit

Yang keempat, harus saling profit. Jangan sampai profit gede sebelah. Yang satu kelihatan untung besar, dan satunya kelihatannya malah rugi.

Jadi profit harus didiskusikan, mungkin pembagian profitnya 30/40. Atau bisa juga 65/35. Adil itu ga harus sama persenannya. Jadi hal ini harus diobrolin terlebih dahulu dengan partner anda.

Apabila sudah sepakat di satu titik, maka disitulah terjadi sinergi. Hal lain yang memungkinkan tidak terjadinya sinergi bisa jadi partner anda sedang sibuk di project lain. Atau bisa juga perbedaan visi dan misi. Ini juga sering terjadi. Jadi apabila anda ingin berkolaborasi, maka 4 poin penting diatas harus diperhatikan.

Perlu diingat juga, bahwa apabila kita mau berkolaborasi, berarti poin pentingnya adalah win win solution. Jangan sampai ada yang dirugikan.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan kalau ingin kolaborasi dengan pihak lain. Jika Anda ingin mendengarkan Mentor Gendeng Podcast ini langsung dari smartphone Anda, silakan kunjungi https://mentorgendeng.com. Saya akan mengirimkan caranya untuk Anda.

Lalu jika Anda ingin bertanya secara langsung terkait selling, marketing dan bisnis, silakan tulis pertanyaan Anda di https://tanya.mentorgendeng.com dan saya akan menjawabnya di Mentor Gendeng Podcast episode berikutnya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *